Brata Sivaratri

Cerita ini saya ambil dari SIVA PURANA.
Sivaratri adalah hari dimana Brahma dan Visnu melakukan puja pada Siva. Vrata ( brata ) adalah suatu upacara khusus untuk kepentingan agama. Dan sebuah brata harus dilakukan pada hari Sivaratri sangatlah penting. Karena brata ini memberikan pahala yang tak kunjung padam. Orang harus bergadang semalaman dan memuja Siva lingga. Hendaknya juga melakukan puasa.
Ada sebuah cerita tentang seorang pemburu yang bernama Rurudruha. Ia sangat jahat, pendek kata kejahatannya hampir tidak terlukiskan. Ia telah membunuh banyak kijang dan ia juga adalah seorang perampok dan pencuri. Maka, orang ini sama sekali tidak mengenal ajaran agama apalagi tentang brata Sivaratri.
Namun kebetulan pada hari Sivaratri, keluarganya sedang kelaparan, istri dan anaknya belum makan sejak pagi. Mereka kemudian meminta Rurudruha untuk pergi dan mencari binatang buruan agar mereka bisa makan. Maka Rurudruha kemudian pergi ke hutan untuk mencari binatang buruan, namun ia tidak berhasil mendapatkan  satupun binatang buruan. Saat itu sudah menjelang malam, ia belum mendapatkan apa-apa. Rurudruha kemudian menemukan sebuah telaga air dan memutuskan untuk menunggu disana. Karena cepat atau lambat seekor binatang buruan akan menampakkan diri. Ia kemudian memanjat sebuah pohon bilva yang tumbuh di pinggir telaga. Dan untuk mnjaga kemungkinan haus, ia membawa sebuah kendi air didekatnya. Disana ia menunggu.
Maka tiba-tiba seekor kijang betina datang untuk minum air. Maka sang pemburu kemudian mengambil busur dan panahnya. Ketika melakukan itu pohon yang ditumpanginya bergoyang hingga beberapa helai daun bilva jatuh tepat diatas lingga. Pohon bilva adalah pohon yang dianggap suci oleh Siva. Dan air yang ada dalam kendinya jatuh tepat mengenai lingga itu. Namun tentu saja Rurudruha tidak mngetahui hal itu. Sedangkan kijang betina yang melihat Rurudruha yang siap mengancam nyawanya kemudian berkata " Tolong jangan bunuh aku sekarang ini" kata kijang betina itu. " anak dan suamiku ada di rumah. Ijinkan aku kembali pulang sebentar untuk menyampaikan perpisahan pada mereka. Jika aku kembali kau boleh membunuhku".
Rurudruha tidak mau mendengarkan kata-kata kijang itu. Karena menurutnya tidak mungkin ada binatang yang akan mau kembali untuk dibunuh. Namun kijang betina itu bersumpah bahwa dia akan kembali dan Rurudruha pun membiarkannya pergi.
Setelah beberapa saat, datanglah seekor kijang betina yang merupakan adik dari kijang petama. Mereka dinikahkan pada seekor kijang jantan secara bersamaan. Sebagaimana seperti sebelumnya pohon bilva itu bergoyang kembali hingga daunnya jatuh dan air dalam kendi itu jatuh mengnai ligga di bawahnya. Kijang itu melihat rurudruha dan berkata " Tunggulah sebentar seblum engkau membunuhku, ijinkan aku menyampaikan perpisahan kepada suami dan anakku". Sekali lagi Rurudruha dengan berat hati harus melepaskannya karena kijang ini juga bersumpah seperti kakaknya. Dan Rurudruha pun menunggu mereka. Setelah kijang kedua pergi, kini munculah kijang jantan suami mereka untuk minum air.  Dan ketika Rurudruha mengambil busur dan anak panahnya, pohon itu bergoyang hingga daunnya jatuh tepat mengenai lingga dan airnya pun jatuh mengenai lingga itu. 
Kijang itu berkata " Tuan pemburu, sekarang ijinkanlah aku pergi, aku akan minta pamit kepada kedua istriku dan anak-anaku, setelah itu aku akan kembali dan anda bolh membunuhku". Kijang ini juga bersumpah akan kembali jika Rurudruha mengijinkan menemui keluarganya.
Setelah beberapa waktu berlalu  kedua kijang betina dan kijang jantan itu kembali k tempat Rurudruha. Masing-masing berkata " Bunuhlah aku dan selamatkan yang lainnya, mereka harus mengurus anak-anak kami", Pada waktu itu anak-anak kijang  juga hadir disana. Mereka berkata "Bunuhlah kami, kami tidak brniat hidup jika orangtua kami meninggal". Rurudruha tersentak oleh kejadian ini hingga pohon bilva bergoyang lagi sehingga daun dan air dikendinya jatuh menyiram lingga.
Saat itulah Siva yang sedang bersemadi di linggam itu merasa kasihan pada Rurudruha dan beliau menghapuskan segala pikiran jahat dalam diri Rurudruha. Pemburu itu kemudian membebaskan kijang itu. Dan Siva kemudian menampakkan diri dihadapan Rurudruha dan bersabda " Mulai skarang namamu menjadi Guha, Kau akan menjadi orang terberkati hingga Rama, inkarnasi Visnu akan menjadi tamumu".

 Kisah ini menyatakan bahwa meskipun Sivaratri brata dilakukan dengan tidak sngaja namun pahala yang sangat besar pasti didapatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

YANG PALING SERING DIBACA